ROY KEANE DAN WARNA BARU DI BALIK LAYAR FINAL EROPA

Roy Keane dan Warna Baru di Balik Layar Final Eropa

Roy Keane dan Warna Baru di Balik Layar Final Eropa

Blog Article

Roy Keane kembali muncul ke layar kaca untuk Final Liga Eropa 2025. Sang legenda Manchester United akan menjadi komentator di CBS Sports. Ia akan bergabung bersama Jamie Carragher dan Micah Richards. Trio ini dikenal karena chemistry dan humornya. Namun, Keane tetap dengan gaya tajam dan tegas. Ia tidak ragu mengkritik bahkan klub lamanya sendiri. Bagi banyak penggemar, kehadiran Keane adalah daya tarik tersendiri.


Baca juga : "MENGENAL BOLAID: BERITA JADWAL DAN HASIL PERTANDINGAN BOLA TERLENGKAP"


Komentarnya sering viral di media sosial. Dalam satu siaran, ia menyebut pemain modern “terlalu manja.” Untuk final kali ini, Keane diprediksi akan fokus pada lini tengah MU. Ia dikenal sangat keras pada pemain yang malas bertahan. Bahkan saat Casemiro tampil buruk bulan lalu, Keane langsung menegur lewat siaran. Namun di sisi lain, ia juga sangat mendukung pemain yang tampil maksimal. Di CBS, Roy Keane bukan sekadar analis biasa. Ia jadi simbol "kedisiplinan sepak bola klasik." Banyak penggemar muda justru mulai mengenalnya bukan dari permainan, tapi komentarnya. Keane memberi warna berbeda di tengah banjir analisis taktik. Ia lebih menyoroti karakter dan mental. Di final ini, ia akan bicara soal siapa yang "cukup tangguh untuk menang." Dalam sesi prapertandingan, Keane dipastikan akan mengulas peran pemain veteran. Terutama mereka yang pernah bermain di final sebelumnya. Menurutnya, "Final bukan soal bakat, tapi soal siapa yang berani ambil tanggung jawab." Para fans MU tentu menantikan komentarnya jika tim kalah. Begitu juga fans Spurs yang mungkin akan dicibir jika tampil buruk. Roy Keane juga punya sejarah buruk dengan Tottenham semasa bermain. Hal ini membuat siarannya makin menarik. Ketegangan bukan hanya di lapangan, tapi juga di ruang siar. Bahkan CBS sudah menyiapkan segmen khusus: "Keane’s Final Verdict." Roy Keane membuktikan bahwa peran mantan pemain bisa sangat berpengaruh di luar lapangan. Ia tidak sekadar bicara taktik, tapi juga membangkitkan emosi. Dan di final ini, komentarnya bisa jadi sama viralnya dengan gol-gol di lapangan.

Report this page